Powered By Blogger

Friday, February 10, 2012

"Movie - Hafalan Shalat Delisa".

Hi.. Assalammualaikum :)


I think this week loads of movie yang I review, so for this time I nak cerita sikit about the this movie, 'Hafalan Shalat Delisa'.. Haaa? Tak pernah dengar pasal movie nie? Yess, memang pon you'll tak pernah dengar, sebab cerita nie tade keluar wayang pon kat Malaysia.. Kalau nak tengok kena lah beli kat Astro First.. 


Movie nie I beli last Saturday kat Astro First, memandang cuti yang panjang hari tuh I'm not going anywhere and duduk dekat rumah pon tersangat lah bosan, nak tengok TV macam tade cerita je.. Even kat astro 'Channel Berbayar", pon tade cerita best yang nak ditontonkan, sikit-sikit keluarkan cerita yang selalu tengok.. Asyik cerita yang sama je! BOSAN..

So, disebabkan bosan, I pon beli lah cerita dekat Astro First tuh, nak beli cerita melayu?? Hurmm.. Boringlah.. So, I pon beli cerita 'Hafalan Shalat Delisa'..

This movie best jugak, sebabnyaaa, I tengok banyak kali.. HAHA :)
Even I seorang yang tak suka tengok cerita sedih-sedih neh, tapi untuk cerita neh, I tengok banyak kali okay! SEDIH.. Sebab I menangis tengok cerita neh. Heee :) 2 kali I tengok, 2 kali I nangis.. 3 kali I tengok, 3 kali I nangis.. HAHAH :) Ntah pape kan.. Huuu -,-"


Sinopsis :)

Delisa (Chantiq Schagerl) gadis kecil kebanyakan yang periang, tinggal di Lhok Nga desa kecil di pantai Aceh, mempunyai hidup yang indah. Sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman (Reza Rahadian), Ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak Internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi (Nirina Zubir), serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah (Ghina Salsabila), dan si kembar Aisyah (Reska Tania Apriadi) dan Zahra (Riska Tania Apriadi).
26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktek shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara.
Delisa berhasil diselamatkan Prajurit Smith, setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Prajurit Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum ketahuan ada di mana.
Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya, Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan.



p/s : Tonton lah movie nie :) Bagus untuk anak-anak anda.. Dari tengok cerita yang bukan-bukan tuh kan! Heee :)


Lots of Love
Fia Aznam Roses

No comments: